NASKAH BIMBINGAN DAN PENYULUHAN
BAHAYA
MAKSIYAT
Disampaikan pada : Pokbin Al Ishlah
Hari/tanggal : Rabu, 6 Juni 2012
Oleh :
KELOMPOK
II
Nama : Harno, Muh. Thohir, Riyanto
Jabatan : Penyuluh Agama Islam
KEMENTERIAN AGAMA RI
KANTOR KEMENTERIAN AGAMA KAB. WONOGIRI
TAHUN 2012
BAHAYA
MAKSIYAT
Nama Sasaran Binaan : Majelis Taklim Al Ishlah
Tempat :
Desa Ngaglik.Bulukerto, Kab. Wonogiri
Hari,Tgl,Jam: : Rabu, 6 Juni 2012,
09.00-10.30
A.
Materi :
Akhlaq
B.
Pokok Bahasan :
Kemaksiatan
C.
Sub Pokok Bahasan
1.
Dampak
Kemaksiatan
2.
Menanggulangi
Kemaksiatan
D.
Tujuan
1.
Tujuan Umum :
Setelah bimbingan dan penyuluhan agama Islam jama’ah
diharapkan mampu memahami tentang Bahaya
kemaksiatan.
2.
Tujuan
khusus :
a.
Agar jama’ah
memahami tentang pengertian maksiat
b.
Agar jama’ah
menghindari maksiat
c.
Agar jama’ah
mampu menanggulangi maksiyat
E.
Uraian
1.
Dampak Kemaksiatan
Ibnul Qayyim Al-Jauziah (Atsaarul
Ma’ashi wa Adhraaruha) mengatakan bahwa kemaksiatan membawa kerugian yang
besar sekali di antaranya :
a.
Cemas dan Gelisah.
b.
Sulit Menerima Ilmu dan Cahaya Iman
Imam Malik kagum atas kecerdasan Imam Syafi’i, “Aku
melihat Allah telah meletakkan cahaya dalam hatimu. Jangan padamkan cahaya itu
dengan kegelapan maksiat.”
c.
Hati Menjadi Kotor dan Gelap.
Ibnu Abbas,:Sesungguhnya perbuatan baik itu
mendatangkan kecerahan pada wajah dan cahaya pada hati, kekuatan badan dan
kecintaan. Sebaliknya, perbuatan buruk itu mengundang ketidak ceriaan pada raut
wajah, kegelapan di dalam kubur dan di hati, kelemahan badan, susutnya rezeki
dan kebencian makhluk.”
d.
Maksiat Menumbuhkan Maksit lain dan
Kerusakan di Masyarakat.
Perbuatan dosa dan maksiat ibarat virus yang menular kepada
orang lain. Ulama Salaf, Jika seorang hamba melakukan
kebaikan, maka hal itu akan mendorongnya untuk melakukan kebaikan yg lainya,
dan seterusnya. Dan jika hamba melakukan keburukan, maka dipun akan cenderung
untuk melakukan keburukan yang lain sehingga keburukan itu menjadi kebiasaanya.
e.
Menghalangi Rezeki dan Menyulitkan Urusan.
Rasulullah SAW bersabda“ Seorang
hamba dicegah dari rezeki akibat dosa yg diperbuatnya.”
(HR. Ahmad).
2.
Menanggulangi Maksiat
a.
Taubat.
1)
Sadar dan menyesal telah melakukan
kesalaha
2)
Berjanji kepada diri sendiri untuk tdk
akan mengulanginya lagi.
3)
Banyak istighfar kepada Allah
4)
Mengganti perbuatan dosa dan maksiat
dengan taat kepada Allah.
$pkr'¯»t úïÏ%©!$# (#qãZtB#uä (#þqç/qè? n<Î) «!$# Zpt/öqs? %·nqÝÁ¯R 4Ó|¤tã öNä3/u br& tÏeÿs3ã öNä3Ytã öNä3Ï?$t«Íhy öNà6n=Åzôãur ;M»¨Zy_ ÌøgrB `ÏB $ygÏFøtrB ã»yg÷RF{$# tPöqt w Ìøä ª!$# ¢ÓÉ<¨Z9$# z`Ï%©!$#ur (#qãZtB#uä ¼çmyètB ( öNèdâqçR 4Ótëó¡o ú÷üt/ öNÍkÉ÷r& öNÍkÈ]»yJ÷r'Î/ur tbqä9qà)t !$uZ/u öNÏJø?r& $uZs9 $tRuqçR öÏÿøî$#ur !$uZs9 ( y7¨RÎ) 4n?tã Èe@à2 &äóÓx« ÖÏs% ÇÑÈ
Artinya “ Hai orang-orang yang beriman, bertaubatlah kepada Allah dengan taubatan
nasuhaa (taubat yang semurni-murninya). Mudah-mudahan Rabbmu akan menutupi
kesalahan-kesalahanmu dan memasukkanmu ke dalam jannah yang mengalir di
bawahnya sungai-sungai, pada hari ketika Allah tidak menghinakan nabi dan
orang-orang mukmin yang bersama Dia; sedang cahaya mereka memancar di hadapan
dan di sebelah kanan mereka, sambil mereka mengatakan: "Ya Rabb kami,
sempurnakanlah bagi kami cahaya kami dan ampunilah Kami; Sesungguhnya Engkau Maha
Kuasa atas segala sesuatu.”(QS :…………(..)
: …
b.
Hapuslah Perbuatan Buruk dengan Perbuatan
Baik.
Dari
Abu Hurairah ra, “Ada
seorang laki-laki yang datang kepada Rasulullah sambil mengaku bahwa dirinya
telah memeluk wanita yang bukan istrinya,”Aku berbuat tak senonoh dengan seorang
perempuan di ujung Madinah dan aku berbuat sesuatu yang bukan jima’. Kini aku datang,
maka hukumlah aku menurut kehendak engkau.”Umar berkata,”Allah menutupi
aibmu selagi engkau menutupi aibmu sendiri.”Rasulullah tidak menanggapi
pengakuan orang tersebut. Maka orang itu pergi. Setelah itu Rasulullah
memerintahkan seseorang untuk menyusul orang tersebut dan membacakan ayat
Al-Qur’an.
ÉOÏ%r&ur no4qn=¢Á9$# ÇnûtsÛ Í$pk¨]9$# $Zÿs9ãur
z`ÏiB È@ø©9$# 4
¨bÎ)
ÏM»uZ|¡ptø:$#
tû÷ùÏdõã
ÏN$t«Íh¡¡9$#
4
y7Ï9ºs
3tø.Ï úïÌÏ.º©%#Ï9 ÇÊÊÍÈ
Artinya“ Dan Dirikanlah sembahyang itu pada kedua tepi siang (pagi dan petang) dan
pada bahagian permulaan daripada malam. Sesungguhnya perbuatan-perbuatan yang
baik itu menghapuskan (dosa) perbuatan-perbuatan yang buruk. Itulah peringatan
bagi orang-orang yang ingat.”
c.
Mendatangi Majelis Ilmu dan Berjama’ah
dengan Orang Shalih. (diuraikan )
d.
Melakukan Taqarrub kepada Allah.
(diuraikan)
e.
Hidupkan Amar Ma’ruf dan Nahi Munkar.
(diuraikan)
F.
Evaluasi :
1.
Apakah
pengertian maksiat itu ?
2.
Apakah
dampak dari maksiat ?
3.
Bagaimana
cara menanggulangi maksiat ?
G.
Daftar Pustaka
Departemen
Agama RI Al-Qur’an dan terjemahnya, Jakarta, 1990.
Jauziah Ibnul Qayyim Al-, Atsaarul Ma’ashi wa Adhraaruha, Darul Fikri Beirut, 1991.
Wonogiri, 5 Mei 2012
Penyuluh
1. Harno
2. Muh. Thohir
3. Riyanto
Tidak ada komentar:
Posting Komentar